Peran
Adenosin Trifostfat dalam Metabolismenosin
Adenosin trifosfat (ATP) adalah
suatu rantai penghubung yang esensial antara fungsi penggunaan energi dan
fungsi penghasil energi di tubuh. Oleh sebab itu, ATP disebut energy currency of the body, dan ATP
dapat diperoleh dan digunakan berulang-ulang.
Energi yang berasal dari oksidasi
karbohidrat, protein, dan lemak digunakan untuk mengubah adenosin difostfat
(ADP) menjadi ATP, yang selanjutnya digunakan oleh berbagai reaksi tubuh yang
diperlukan untuk :
1.
Transfor
aktif molekul melalui membran sel
2.
Kontraksi
otot dan kerja mekanik
3.
Berbagai
reaksi sintetik yang menghasilkan hormon, membran sel, dan banyak molekul
esensial lainnya di tubuh
4.
Konduksi
impuls saraf
5.
Pertumbuhan
dan pembelahan sel
6.
Banyak
fungsi fisiologis lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan dan meneruskan
kehidupan.
ATP adalah suatu senyawa kimia
yang labil yang terdapat dalam semua sel. Dari formula ini dapat dilihat bahwa
ATP adalah kombinasi adenin, ribosa, dan tiga radikal fosfat. Dua radikal
fosfat yang terakhir di hubungkan dengan sisa molekul oleh ikatan berenergi
tinggi, yang dinyatakan dengan simbol ~.
Jumlah energi bebas dalam
masing-masing ikatan berenergi tinggi per mol ATP adalah sekitar 7300 kalori
pada keadaan standar dan kira-kira 12.000 kalori pada keadaan temperaturdan
konsentrasi rektan yang biasa didalam tubuh, oleh karena itu, didalam tubuh, pemindahan
masing-masing dua radikal fosfat yang terakhir akan membebaskan energi sekitar
12.000 kalori. Setelah kehilangan satu radikal fosfat dari ATP, senyawa
tersebut menjadi ADP, dan setelah radikal fosfat yang kedua hilang, menjadi adenosin monofosfat ( AMP ).
Interkonversi diantara ATP, ADP, dan AMP.
![]() |
![]() |
+12.000 PO3
ATP
terdapat dimana mana dalam sitoplasma dan nukleoplasma semua se, dan pada
dasarnya semua mekanisme fisiologis yang membutuhkan energi untuk bekerja,
memperoleh energinya langsung dari ATP (atau senyawa berenergi tinggi lain yang
sejenis guanosin trifosfat [GTP]). Selanjutnya, makanan dalam sel dioksidasi
secara bertahap, dan energi yang dibebaskan dipakai untuk membentuk ATP yang
baru, sehingga suplai zat ini selalu dipertahankan; semua pemindahan energi ini
terjadi melalui reaksi yang berpasangan.
Tujuan
utama dari bab ini adalah untuk menjelaskan cara penggunaan energi dari
karbohidrat untuk membentuk ATP di dalam sel. Normalnya, 90% atau lebih dari
seluruh karbohidrat yang dimanfaatkan oleh tubuh akan digunakan untuk tujuan
tersebut.
Peran
Utama Glukosa dalam Metabolisme Karbohidrat
Produk
akhir pencernaan karbohidrat dalam saluran pencernaan hampir seluruhnya dalam
bentuk glukosa, fruktosa, dan galaktosa dengan glukosa, yang mewakili rata-rata
sekitar 80% dari produk-produk akhir tersebut. Setelah absorpsi dari saluran
pencernaan, banyak fruktosa dan hampir semua galaktosa diubah secara cepat
menjadi glukosa di dalam hati. Oleh karena itu, hanya sejumlah kecil fruktosa
dan galaktosa yang terdapat dalam sirkulasi darah. Glukosa kemudian menjadi jalur umum akhir untuk mentranspor hampir
semua karbohidrat ke sel jaringan.
Didalam
sel hati, tersedia sel enzim yang sesuai untuk meningkatkan interkonversi antar
monosakarida glukosa, fruktosa dan galaktosa. Dinamika reaksi berlangsung
sedemikian rupa sehingga bila hati melepaskan monosakarida kembali kedalam
darah, produk akhirnya hampir seluruhnya berupa glukosa. Alasannya adalah bahwa
sel hati mengandung sejumlah besar glukosa
fosfatase.Oleh karena itu, glukosa-6-fosfatase dapat dipecah menjadi
glukosa dan fosfat, dan glukosa selanjutnya dapat ditranspor kembali melalui
membran sel hati kedalam darah.
Sekali
lagi ditekankan bahwa lebih dari 95% dari seluruh monosakarida yang beredar
didalam darah biasanya merupakan produk perubahan akhir, yaitu glukosa.
Transfor
Glukosa Melalui Membran Sel
Sebelum
glukosa dapat dipakai oleh sel-sel jaringan tubuh, glukosa harus ditranspor
melalui membran sel jaringan masuk kedalam sitoplasma sel. Akan tetapi, glukosa
tidak dapat berdifusi melalui pori-pori
sel membrandengan mudah sebab berat molekul maksimum partikel yang dapat
berdifusi dengan mudah adalah sekitar 100, dan glukosa mempunyai berat molekul
180. Namun, glukosa dapat masuk kedalam sel dengan derajat kemudahan yang
rasional melalui membran dengan mekanisme difusi
terfasilitasi. Mekanisme dasarnya adalah sebagai berikut. Molekul yang
berpenetrasi melalui matrik lipid adalah sejumlah besar molekul protein pembawa
(carrier) yang dapat berikatan dengan glukosa. Dalam bentuk ikatan ini, glukosa
dapat diangkut oleh pembawa dari satu sisi membran ke sisi lainnya dan kemudian
dibebaskan. Oleh karena itu, jika konsentrasi glukosa lebih besar pada satu
sisi membran daripada sisi lainnya. Lebih banyak glukosa akan diangkut dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah dan bukan dari
sisi yang berlawanan.
Transpor
glukosa melalui membran disebagian besar sel jaringan cukup berbeda dari
transpor yang terjadi melalui membran saluran pencernaan atau melalui epitel
tubulus ginjal. Di dua tempat tersebut tadi, glukosa diangkut oleh mekanisme ko-transpor aktif natrium glukosa, yaitu
transpor aktif natrium menyediakan
energi untuk mengabsorsi glukosa melawan perbedaan konsentrasi. Mekanisme
ko-transpor natrium hanya berfungsi di sel epitel tertentu yang secara khusus
disesuaikan untuk absorpsi aktif glukosa. Pada membran sel yang lain, glukosa
diangkut hanya dari kosentrasi yang lebih tinggi menuju konsentrasi yang lebih
rendah oleh difusi terfasilitasi, yang dimungkinkan oleh ikatan khusus dari
protein pembawa glukosa dimembran.
Insulin
meningkatkan Difusi Glukosa Terfasilitasi
Kecepatan pengangkutan glukosa
dan kecepatan pengangkutan beberapa monosakarida lainnya sangat ditingkatkan
oleh insulin disekresi oleh pankreas, kecepatan pengangkutan glukosa ke dalam
sebagian besar sel meningkat 10 kali atau lebih dibandingkan dengan kecepatan
pengangkutan tanpa adanya sekresi insulin. Sebaliknya, jumlah glukosa yang
dapat berdifusi kedalam sebagian besar sel tubuh tanpa adanya insulin, terlalu
sedikit untuk menyediakan sejumlah glukosa yang dibutuhkan untuk metabolisme
energi pada keadaan normal, dengan pengecualian di sel hati dan sel otak.
Secara praktis, kecepatan
pemakaian karbohidrat oleh sebagian besar sel diatur oleh kecepatan sekresi
insulin dari pankreas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar